Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 03:12:50【Resep Pembaca】420 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(66)
Sebelumnya: Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
Selanjutnya: Pemkot Makassar
Artikel Terkait
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
- Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG
- Gula pasir bukan satu
- Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG
- BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG
- Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
Resep Populer
Rekomendasi

Polresta Bandara Soetta pastikan dapur MBG Polri teruji sesuai SOP

Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza

Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil

BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat

Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya

Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan